Mengenal budaya Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk kepedulian kita dalam memahami budaya di Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki keragaman suku, bahasa, makanan, dan lain sebagainya. Di antara pulau-pulau besar yang ada, Pulau Jawa adalah pulau yang paling banyak dikenal dan maju di antara yang lain. Hal ini dikarenakan ibu kota Indonesia, yakni Jakarta, tepat berada di pulau tersebut.
Dengan mempelajari budaya Jawa, kita akan tahu bagaimana kehidupan orang-orang yang tinggal di sana. Lantas, apa saja hal-hal yang dapat kita temui di Jawa Tengah?
Jawa Tengah mempunyai budaya yang unik seperti daerah-daerah lainnya. Salah satu hal yang paling dikenal dan sering ditemui di Jawa Tengah adalah rumah adatnya, yakni Joglo. Rumah tersebut dibuat dari kayu dengan empat tiang pokok yang terletak di tengah bernama saka. Dahulu, Joglo merupakan tempat tinggal bagi kalangan atas seperti bangsawan atau keraton. Namun sekarang, rumah adat dari budaya Jawa Tengah ini telah diadaptasi gayanya ke rumah-rumah modern.
Sekilas, pakaian adat yang berada di kawasan Pulau Jawa hampir serupa. Meski demikian, Jawa Tengah tentunya memiliki ciri khas sebagai pembeda dari daerah lain. Kebaya adalah pakaian adat yang dipakai oleh wanita, biasanya dilengkapi stagen, kemben, dan kain tapih. Sedangkan pihak pria, yang tinggal di keraton, umumnya memakai beskap, blangkon, stagen, kain samping jarik, dan keris. Kini pakaian dari budaya Jawa tersebut masih sering ditemukan pada acara pernikahan atau festival.
Batik dikenal sebagai salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO. Beberapa literatur pun menyatakan bahwa kerajinan ini berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Maka tidak salah kalau batik amat identik dengan orang-orang Jawa, lalu berkembang pesat ke seluruh Indonesia. Batik dari Jawa Tengah umumnya mempunyai motif yang terinspirasi dari budaya Hindu Jawa dan bersifat simbolis. Kini selain pakaian, batik juga telah diaplikasikan ke aksesori hingga sepatu.
Budaya Jawa Tengah lainnya yang masih eksis sampai sekarang adalah wayang kulit. Salah satu jenis hiburan ini bahkan sudah ada jauh sebelum budaya Hindu masuk ke wilayah Indonesia. Lantas, wayang dijadikan salah satu media untuk menyebarkan agama dan telah dipraktikan setelah budaya Hindu Jawa masuk. Salah satu tokoh yang sering muncul dalam pagelaran wayang kulit adalah Batara Guru (Sang Hyang Jagadnata) yang merupakan wujud lain dari Dewa Wisnu.
Seperti budaya Jawa lainnya, Jawa Tengah juga mempunyai tarian tradisional bernama Tari Serimpi. Tari Serimpi dibawakan oleh empat orang wanita, sesuai dengan arti serimpi, yaitu empat. Seperti diutarakan oleh Kanjeng Brongtodiningrat, empat penari tadi adalah simbol dari mata angin. Antara lain toya (air), grama (api), angin (udara), dam bumi (tanah). Sedangkan nama untuk perannya adalah Dahada, Gulu, Batak, dan Buncit yang menjadi lambang dari Tiang Pendopo.
Gamelan merupakan alat musik yang memiliki hubungan kuat dengan budaya Jawa Tengah. Alat musik tersebut sebenarnya berasal dari budaya Hindu yang kemudian diubah oleh Sunan Bonang supaya para pendengarnya dapar terdorong untuk menyukai kehidupan transedental atau Alam Malakut. Salah satu karya Sunan Bonang yang terkenal dan masih sering dibawakan sampai sekarang adalah Tombo Ati. Gamelan juga hingga kini kerap dimainkan dalam beragam acara.
Ketoprak adalah salah satu kesenian budaya Jawa yang kerap dipentaskan dalam acara-acara penting dan diiringi dengan gamelan. Antara lain dalam mitoni atau acara tujuh bulanan ibu hamil, brokohan atau syukuran atas kelahiran bayi, dan tedak siten (kali pertama bayi menginkal tanah). Ketropak juga sering ada di acara siraman sebelum pernikahan, resepsi pernikahan. Budaya Jawa Tengah ini juga ada di brobosan (upacara melintas dengan cara jongkok di bawah mayat yang ada di dalam tandu).
Semoga informasi budaya Jawa di atas dapat menambah wawasan kita tentang Indonesia!
Dengan mempelajari budaya Jawa, kita akan tahu bagaimana kehidupan orang-orang yang tinggal di sana. Lantas, apa saja hal-hal yang dapat kita temui di Jawa Tengah?
Rumah Adat Khas Jawa Tengah - Budaya Jawa Tengah
Rumah Joglo Merupakan Budaya Jawa Tengah
Jawa Tengah mempunyai budaya yang unik seperti daerah-daerah lainnya. Salah satu hal yang paling dikenal dan sering ditemui di Jawa Tengah adalah rumah adatnya, yakni Joglo. Rumah tersebut dibuat dari kayu dengan empat tiang pokok yang terletak di tengah bernama saka. Dahulu, Joglo merupakan tempat tinggal bagi kalangan atas seperti bangsawan atau keraton. Namun sekarang, rumah adat dari budaya Jawa Tengah ini telah diadaptasi gayanya ke rumah-rumah modern.
Pakaian Adat Khas Jawa Tengah - Budaya Jawa Tengah
Pakaian Adat Jawa Tengah
Sekilas, pakaian adat yang berada di kawasan Pulau Jawa hampir serupa. Meski demikian, Jawa Tengah tentunya memiliki ciri khas sebagai pembeda dari daerah lain. Kebaya adalah pakaian adat yang dipakai oleh wanita, biasanya dilengkapi stagen, kemben, dan kain tapih. Sedangkan pihak pria, yang tinggal di keraton, umumnya memakai beskap, blangkon, stagen, kain samping jarik, dan keris. Kini pakaian dari budaya Jawa tersebut masih sering ditemukan pada acara pernikahan atau festival.
Batik Motif Jawa Tengah - Budaya Jawa Tengah
Motif Batik Khas Daesrah Jawa Tengah
Batik dikenal sebagai salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO. Beberapa literatur pun menyatakan bahwa kerajinan ini berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Maka tidak salah kalau batik amat identik dengan orang-orang Jawa, lalu berkembang pesat ke seluruh Indonesia. Batik dari Jawa Tengah umumnya mempunyai motif yang terinspirasi dari budaya Hindu Jawa dan bersifat simbolis. Kini selain pakaian, batik juga telah diaplikasikan ke aksesori hingga sepatu.
Wayang Kulit - Budaya Jawa Tengah
Wayang Kulit Kesenian Jawa Tengah
Budaya Jawa Tengah lainnya yang masih eksis sampai sekarang adalah wayang kulit. Salah satu jenis hiburan ini bahkan sudah ada jauh sebelum budaya Hindu masuk ke wilayah Indonesia. Lantas, wayang dijadikan salah satu media untuk menyebarkan agama dan telah dipraktikan setelah budaya Hindu Jawa masuk. Salah satu tokoh yang sering muncul dalam pagelaran wayang kulit adalah Batara Guru (Sang Hyang Jagadnata) yang merupakan wujud lain dari Dewa Wisnu.
Tari Serimpi - Budaya Jawa Tengah
Tari Serimpi Tarian Adat Jawa Tengah
Seperti budaya Jawa lainnya, Jawa Tengah juga mempunyai tarian tradisional bernama Tari Serimpi. Tari Serimpi dibawakan oleh empat orang wanita, sesuai dengan arti serimpi, yaitu empat. Seperti diutarakan oleh Kanjeng Brongtodiningrat, empat penari tadi adalah simbol dari mata angin. Antara lain toya (air), grama (api), angin (udara), dam bumi (tanah). Sedangkan nama untuk perannya adalah Dahada, Gulu, Batak, dan Buncit yang menjadi lambang dari Tiang Pendopo.
Gamelan - Budaya Jawa Tengah
Gamelan Budaya Asli Jawa Tengah
Gamelan merupakan alat musik yang memiliki hubungan kuat dengan budaya Jawa Tengah. Alat musik tersebut sebenarnya berasal dari budaya Hindu yang kemudian diubah oleh Sunan Bonang supaya para pendengarnya dapar terdorong untuk menyukai kehidupan transedental atau Alam Malakut. Salah satu karya Sunan Bonang yang terkenal dan masih sering dibawakan sampai sekarang adalah Tombo Ati. Gamelan juga hingga kini kerap dimainkan dalam beragam acara.
Ketoprak - Budaya Jawa Tengah
Seni Ketoprak Budaya Jawa Tengah
Ketoprak adalah salah satu kesenian budaya Jawa yang kerap dipentaskan dalam acara-acara penting dan diiringi dengan gamelan. Antara lain dalam mitoni atau acara tujuh bulanan ibu hamil, brokohan atau syukuran atas kelahiran bayi, dan tedak siten (kali pertama bayi menginkal tanah). Ketropak juga sering ada di acara siraman sebelum pernikahan, resepsi pernikahan. Budaya Jawa Tengah ini juga ada di brobosan (upacara melintas dengan cara jongkok di bawah mayat yang ada di dalam tandu).
Semoga informasi budaya Jawa di atas dapat menambah wawasan kita tentang Indonesia!
Mas Arto - 13.03
Website ini tidak ada sangkut paut dengan Kanjeng Gusti Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono, hanya sebuah catatan acak tentang kekayaan negeri tercintaku Indonesia - Proud tobe an Indonesian.